Perlukah Anda Marah?

Lihat Gambar

Marah. Sebuah perasaan yang dikeluarkan Anda merasa sebal, kecewa, tak suka, pada seseorang. Amarah diekspresikan lewat teriakan, makian, memukul, menghentakkan kaki, dan lain sebagainya. Setelah itu lega rasanya.
 
Beberapa orang berpendapat amarah haruslah disalurkan, kalau tidak akan ada sebuah ganjalan di hati. Tetapi tidak demikian dengan yang ditemukan para ilmuwan Harvard. Amarah sebenarnya bukanlah hal penting, tak selalu harus diekspresikan dan dikeluarkan.


Terus dikemanakan dong?

Sabar, jangan emosi terlebih dahulu! Amarah yang disertai emosi tinggi memancing Anda untuk selalu berpikir negatif, kemudian lama kelamaan membuat Anda tak mampu mengontrolnya, akhirnya Anda memaki, memukul dan melakukan segala hal yang dapat membuat Anda puas, serta amarah tersalurkan. Dan mungkin seperti Anda tahu, pada beberapa tayangan berita kriminal, jawaban umum para pelaku pembunuhan adalah "khilaf!".

Kontrol emosi yang kurang, membawa seseorang pada perilaku kasar, cenderung menyakiti orang lain atau dirinya sendiri. Tentunya hal ini berbahaya, bagi diri sendiri maupun orang lain.

Pada studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Harvard, 824 orang diteliti secara emosional, cara mereka meluapkan amarah. Dan ternyata sebagian besar orang yang mengaku mampu meredam amarah tersebut dan menyalurkan bukan lewat emosi, melainkan lewat hal positif, adalah mereka yang berhasil di dalam karir. Sementara sebagian lainnya sering mengalami kegagalan karir, maupun rumah tangga.

Dalam sebuah film ANGER MANAGEMENT, bahkan diceritakan betapa sulitnya orang mengontrol emosi dan amarah. Sehingga banyak orang mengambil kelas khusus demi mengontrol emosi mereka. Seorang profesor bernama George Balliant, telah mempelajari kasus khusus seperti ini. Menurutnya, rasa takut, amarah, dan perasaan negatif lain memang wajar, dan terkadang malah menjadi suatu hal yang bisa mendorong seseorang untuk maju dan berkembang. Namun, jika ia tak dapat mengendalikan emosinya, maka perasaan itu akan menghancurkan dirinya sendiri, dan bisa jadi berbahaya bagi orang lain, seperti dikutip dari Geniusbeauty.

Jadi, apakah amarah dan emosi itu perlu?

Perlu, tetapi Anda juga harus mampu mengendalikannya. Jangan sampai amarah atau emosi yang mengendalikan Anda. Namun, sebaiknya salurkan amarah atau emosi dengan cara lain yang lebih bijak, hindari kekerasan baik fisik maupun verbal. Anda tentu tak ingin terlihat lebih tua dari usia Anda gara-gara sering marah-marah kan?

1 komentar:

yuk nonton video sexx di sini...
https://ratuxxnx.blogspot.com/

 

Posting Komentar